![]() |
Photo by Myriam Jessier on Unsplash |
Buat kamu yang sering mantengin Google Search Console (GSC) untuk mantau performa situs, ada kabar baru dari Google yang cukup menarik. Mulai sekarang, data dari fitur AI Mode juga bakal muncul di laporan performa GSC. Artinya, kita bisa melihat klik, impresi, dan posisi dari hasil pencarian yang muncul lewat AI Mode, dan semuanya dihitung bareng sama trafik "normal" dari pencarian web.
Nah, sebelum lanjut, mungkin kamu nanya: "AI Mode itu apaan sih?" Jadi, AI Mode adalah pengembangan dari fitur AI Overviews yang Google luncurkan sebelumnya. Dengan AI Mode, Google bisa memecah pertanyaan kompleks jadi beberapa bagian, lalu nyari jawaban untuk masing-masing bagian itu secara bersamaan. Hasilnya? Jawaban yang lebih lengkap dan mendalam buat pengguna. Jadi kayak punya asisten digital pribadi yang bantuin jelasin topik rumit.
Yang bikin makin seru, semua interaksi dari AI Mode sekarang dihitung dalam Search Console. Jadi misalnya orang nanya sesuatu di Google, terus jawaban AI Mode nampilin link ke situs kamu, dan orang itu ngeklik link-nya — boom, itu dihitung sebagai satu klik di laporan GSC kamu. Bahkan kalau pengguna itu ngelanjutin dengan pertanyaan follow-up di AI Mode, semua itu dihitung sebagai kueri baru, lengkap dengan data impresi, posisi, dan klik-nya masing-masing.
Tapi yang perlu dicatat, semua ini gak ada "label" khusus. Jadi di laporan Search Console, kamu gak akan nemu kolom yang bilang, "Ini dari AI Mode loh!" Semuanya digabung di kategori trafik "Web" biasa. Jadi kalau tiba-tiba grafik klik kamu naik atau turun, bisa jadi itu pengaruh dari si AI Mode ini.
Sekarang kamu mungkin mikir, “Berarti saya harus ubah strategi SEO dong?” Tenang, jawabannya: enggak. Google bilang praktik SEO yang udah kamu pakai sekarang tetap relevan. Kamu juga gak perlu bikin markup aneh-aneh atau file khusus biar bisa muncul di AI Mode. Kontrol seperti nosnippet
atau noindex
juga masih bisa dipakai kalau kamu gak mau kontenmu dijadikan bahan oleh AI.
Yang justru menarik, Google bilang kalau klik dari AI Mode cenderung punya kualitas lebih tinggi. Karena user udah dapat gambaran isi dari konten sebelum ngeklik, mereka yang memutuskan buat lanjut ke situs biasanya emang beneran pengen tahu lebih jauh. Jadi durasi kunjungan bisa lebih lama, bounce rate lebih kecil, dan potensi konversi bisa lebih baik.
Buat kita yang hidup dari trafik organik, perubahan ini cukup signifikan. Walaupun kelihatannya cuma soal “data baru di GSC”, sebenarnya ini mencerminkan arah baru dari cara orang berinteraksi dengan hasil pencarian. AI bukan lagi tambahan di pinggir pencarian sekarang udah jadi bagian dari pengalaman utama pengguna.
Kesimpulannya? Sekarang GSC jadi makin kaya data. Kita bisa mulai menganalisis pengaruh AI Mode ke performa situs, walaupun datanya belum bisa dipisah secara eksplisit. Yang penting, tetap konsisten bikin konten yang bermanfaat, mudah dibaca, dan menjawab pertanyaan pengguna. Karena di era AI seperti ini, kualitas informasi adalah segalanya.
Siap nggak siap, AI udah jadi bagian dari search. Dan kita sebagai pemilik situs, blogger, atau praktisi SEO harus belajar beradaptasi.
via: searchengineland