![]() |
gedung kementerian pertahanan |
Kementerian Pertahanan RI Jadi Target Peretasan, Data Strategis Tetap Aman - Kementerian Pertahanan RI jadi target peretasan situs internal lama. Data strategis tetap aman, dan Kemhan segera perkuat sistem keamanannya.
Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan) dikabarkan menjadi sasaran serangan siber oleh peretas. Serangan tersebut tidak menyasar situs utama atau sistem vital, melainkan menargetkan situs internal lama milik Biro Humas Kemhan yang sudah tidak aktif. Meski demikian, isu ini menarik perhatian publik karena menyangkut institusi penting negara yang berkaitan langsung dengan pertahanan nasional.
Menurut keterangan resmi dari Kemhan, serangan terjadi pada situs internal yang sebelumnya digunakan oleh Biro Humas, namun situs tersebut sudah tidak lagi digunakan secara aktif. Dalam serangan tersebut, peretas sempat mengunggah sejumlah data yang disebut berasal dari hasil seleksi CPNS Kemhan tahun 2021. Data ini sebenarnya merupakan data publik yang sebelumnya sudah dirilis secara resmi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan bukan data bersifat rahasia ataupun strategis.
Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa tidak ada data strategis atau informasi penting yang berhasil dibobol dalam serangan ini. Sistem utama Kemhan, termasuk infrastruktur pertahanan dan basis data internal, tetap aman dan beroperasi dengan baik. Aktivitas pelayanan publik serta sistem email internal Kemhan juga tidak mengalami gangguan berarti.
Sebagai langkah antisipatif, Kemhan segera menonaktifkan situs lama tersebut dan melakukan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan siber mereka. Peningkatan sistem keamanan dan pemantauan digital juga dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. Respons cepat ini menunjukkan komitmen Kemhan dalam menjaga kepercayaan publik serta memastikan tidak adanya celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Serangan ini menjadi pengingat bahwa meskipun sebuah sistem atau situs tidak lagi aktif digunakan, tetap berpotensi menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pemerintah maupun swasta untuk melakukan pemantauan berkala terhadap seluruh aset digital mereka, termasuk yang sudah tidak aktif, guna menjaga keamanan informasi secara menyeluruh.
Dengan transparansi dan tindakan tanggap yang dilakukan, Kemhan berhasil meredam potensi dampak negatif dari insiden ini. Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum diverifikasi, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan keamanan siber nasional