![]() |
cyber security analyst |
Gaji Freelance Cyber Security Analyst di Indonesia: Kisaran dan Tips Naik Tarif - Berapa gaji freelance Cyber Security Analyst di Indonesia? Simak kisaran tarif per jam hingga per proyek, serta tips untuk meningkatkan penghasilan Anda di bidang keamanan siber.
Di era digital yang makin rentan terhadap ancaman siber, profesi Cyber Security Analyst menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari, termasuk dalam skema freelance. Bekerja sebagai freelancer di bidang ini memungkinkan Anda mengatur waktu sendiri, memilih proyek yang sesuai, dan berpotensi mendapatkan penghasilan yang sangat kompetitif.
Kisaran Gaji Freelance Cyber Security Analyst
Gaji seorang freelance Cyber Security Analyst di Indonesia bervariasi tergantung pada pengalaman, keahlian, lokasi, serta kompleksitas proyek. Berikut adalah estimasi kisaran pendapatan:
Entry-Level (0–2 Tahun Pengalaman)
-
Per bulan/per proyek: Rp5.000.000 – Rp10.000.000
-
Tarif per jam: Rp100.000 – Rp200.000
Mid-Level (3–5 Tahun Pengalaman)
-
Per bulan/per proyek: Rp10.000.000 – Rp20.000.000
-
Tarif per jam: Rp200.000 – Rp400.000
Senior-Level (>5 Tahun Pengalaman / Bersertifikat)
-
Per bulan/per proyek: Rp20.000.000 – Rp40.000.000+
-
Tarif per jam: Rp300.000 – Rp500.000+
Tarif bisa jauh lebih tinggi untuk proyek-proyek yang bersifat confidential, incident response mendesak, atau pengujian penetrasi (pentest) berskala enterprise.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji
Faktor | Pengaruh |
---|---|
Pengalaman | Semakin banyak jam terbang dan riwayat proyek, semakin tinggi nilai tawar. |
Keterampilan | Keahlian seperti penetration testing, forensic analysis, SIEM tools, hingga cloud security sangat dihargai. |
Sertifikasi | Sertifikat seperti CEH, OSCP, CompTIA Security+, CISSP meningkatkan kredibilitas dan tarif. |
Jenis Proyek | Audit keamanan, hardening server, atau pengujian kerentanan memiliki tarif berbeda tergantung tingkat risiko dan durasinya. |
Lokasi Klien | Klien luar negeri atau perusahaan besar di Jakarta biasanya membayar lebih tinggi dibandingkan UMKM di daerah. |